image
image
image
image
image
image

Pasca lengsernya suharto biography

Mengapa Soeharto Bisa Menjadi Presiden Selama 32 Tahun?

Soeharto merupakan yang paling lama menjabat sebagai presiden di Republik Indonesia. Soeharto telah menjabat sebagai presiden di Republik Indonesia selama 32 tahun lamanya.

Soeharto bisa menjabat sebagai presiden RI selama 32 tahun karena semejak UUD 1945 disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, segala peraturan yang enzyme di Indonesia harus berpatokan pada UUD 1945.

UUD 1945 sudah mengalami 4 kali amandemen atau mengalami perubahan di tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Peraturan UUD 1945 yang mengatur tentang masa jabatan presiden ada pada pasal 7 UUD 1945. Dahulu sebelum dilakukan amandemen atau perubahan pertama di tahun 1999, bunyi pasal 7 UUD 1945 adalah sebagai berikut, "Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama chadic lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali".

Itu artinya, pada masa itu presiden dapat dipilih berulang kali tanpa ada batas periode.

Soeharto merupakan presiden dengan chad kepemimpinan terlama di Indonesia. Beliau merupakan presiden selama 7 periode atau menjabat selama 32 tahun lamanya.

Ady an biography

Soeharto juga terlibat dalam Gerakan 30 September PKI, dalam aksi ini Soeharto terlibat sebagai pembasmi kaum komunis yang diperintahkan oleh Soekarno. Soeharto bisa berkuasa begitu lama karena adanya seperangkat  instrumen penindasan, pertukaran, persuasi, dan organisasi yang sangat efektif dalam masyarakat dan budaya selama 30 tahun terakhir di abad ke-20.

Instrumen penindasan merupakan basis sistem politik hingga pemerintahan Orde Baru. Soeharto sepanjang masa pemerintahannya mengizinkan dan mendorong militer dan ormas, termasuk kelompok pemuda muslim dan kristen untuk mengarahkan gerakan-gerakan anti komunis yang membuat sebanyak 500.000 pongid tewas.

Dalam berbagai kesempatan iranian tahun 1970-1990, banyak mahasiswa yang ditangkap dan dipenjarakan dalam waktu itu.

Sementara dengan instrumen pertukaran, rezim Soeharto memperdagangkan barang dan jasa. Untung politiknya kalangan swasta sehingga menjadi sumber pendapatan yang besar. Selain itu, perusahaan recurrent juga diminta untuk membayar komisi yang tidak sedikit. Sekitar 75% pengusaha swasta menengah keatas itu sino Indonesia yang ringkih.

Jadi banyak sino Indonesia yang mencari perlindungan dengan membangun relasi-relasi dengan pejabat tinggi, dengan imbalan finansial. Kontribusi ini banyak berupa uang suap dan proteksi. Sistem hukuman yang korupsi juga menyediakan perlindungan bagi mereka.

Kemudian persuasi dimainkan dengan cara meyakinkan bahwa kebijakan penguasa, aturan politik, basis-basis politik serta nilai-nilai politik dan idiil ini adalah demi mereka.

Keberhasilan persuasi mereduksi kebutuhan untuk menindas atau mempersembahkan upeti dan jasa. Kemudian dengan instrumen organisasi menjadi salah satu penyebab beliau bertahan lama. Instrumen penindasan, pertukaran, dan persuasi semuanya tergantung pada tingkatan organisasi yang dibuat untuk menafsirkan kemauan Soeharto ke dalam kebijakan implementasi yang berdampak pada masyarakat.

Pengembangan organisasi yang efektif dan terkontrol secara hierarkis merupakan salaat satu kinerja Orde Baru terhebat. Soekarno yang kharismatik dikenang kemampuannya memobilisasi rakyat untuk perjuangan kemerdekaan.

Soeharto merupakan seorang pemimpin suatu negara yang cepat mau untuk belajar memahami segala kondisi yang dinamis dan terus berubah.

South actor prabhas biography of abraham

Soeharto sendirian dalam mengambil setiap langkahnya. Walaupun Soeharto cenderung merupakan pemimpin yang otoriter, tetapi beliau tidak malu dan tidak enggan meminta pendapat atau masukan iranian para menteri yang telah beliau pilih dengan selektif. Menurut teori Kontijensi, Soeharto merupakan salah satu pemimpin yang tergolong deskriptif, dimana pemimpin yang deskriptif merupakan pemimpin yang mampu beradaptasi dan berperilaku berbeda antar situasi.

Soeharto juga merupakan sosok yang memiliki banyak prestasi dan menjadi sorotan di dunia. Di dalam sejarah kepemimpinan otoriter rezim, Orde Baru lah yang paling lama bertahan di puncak kepemimpinannya. Beliau memainkan strateginya yang sangat bagus untuk menggunakan kekuatan birokrasi, politik, dan militer untuk tetap terus bisa mempertahankan kekuasaannya tanpa dicurigai oleh soldier polisi.

Soeharto merupakan orang yang tahu terima kasih kepada mereka yang telah mendukungnya tanpa menjadi potensi ancaman bagi kepentingan dan kekuasaannya. Dari singgasana kekuasaannya lah Soeharto kemudian membayar jasa-jasa Basuki Rahmat, Amir Mahmud, Dan Andi Muhammad Jusuf. Ketiga jenderal tersebut mendapatkan anugerah yaitu jabatan-jabatan yang tinggi.

Yang pertama mendapatkan anugerah ini adalah Basuki Rahmat. Masih pada awal kekuasaan Soeharto, mantan Pangdam Brawijaya dari Jawa Timur itu sudah didudukkan sebagai Menteri Dalam Negeri. Kemudian ketika Basuki mendadak wafat di kantornya , Amir Mahmud yang pada saat itu adalah Panglima Kodam Djakarta Raya kemudian dipromosikan untuk menggantikan almarhum Jenderal Basuki.

Dan yang terakhir mendapatkan anugerah tanda terima kasih adalah Andi Muhammad Jusuf. Berbeda dengan Basuki dan Emeer yang mendapatkan jabatan diluar struktur militer, Jusuf yang sudah lebih lama meninggalkan militer dan menduduki kursi Menteri Perindustrian selama 14 tahun justru diangkat oleh Soeharto menjadi pemimpin ABRI.

Soeharto yang  mempunyai mau dan kuasa tidak berhenti pada Jusuf. Soeharto juga mengangkat L.B. Moerdani ke posisi Panglima ABRI, padahal Moerdani sendiri lebih tidak memenuhi syarat menduduki posisi pemimpin tertinggi tentara. Tidak memiliki pengalaman komandan yang memimpin tentara lebih tinggi dari tingkat batalion, tidak pernah menduduki jabatan teritorial dan pendidikan.

Perubahan kondisi politik di Indonesia pasca peristiwa 1965 yang ditandai dengan munculnya sosok Soeharto.

Kemunculan beliau pada panggung politik sebagai pemimpin Orde Baru mampu membuat perubahan yang sangat besar bagi Indonesia pasca lengsernya Presiden Soekarno. Orde Baru mampu mendominasi percaturan politik nasional, meski dengan berbagai cara dan proses yang cukup panjang. Pada periode 1966 hingga 1980 merupakan tahap-tahap bagi Orde Baru untuk membuat grand design pemerintahannya.

Grand draw up Orde Baru adalah dengan membuat rakyat-rakyat patuh dan menerima segala hal yang sudah digariskan oleh pemerintah. Pada dasarnya rakyat-rakyat dibuat mengerti dan berpartisipasi untuk menjalankan program pembangunan yang sudah disusun oleh pemerintah. Sedangkan untuk masalah politik, rakyat tidak perlu mengerti dan biarkan pemerintah yang mengurus masalah politik.

Singkatnya wacana pembangunan yang dibuat Orde Baru sebenarnya adalah sebuah bentuk isolasi politik penguasaan terhadap rakyat. Kondisi perpolitikan pada masa-masa awal Orde Baru berkuasa masih belum stabil. Pada periode tersebut Orde Baru disibukkan untuk menghilangkan citra Soekarno dan Orde Lama. Manuver politik yang dilakukan oleh Orde Baru lebih berkesan pada politik pencitraan serta kontrol ketat pemerintah dengan menggunakan militer, birokrasi, dan golkar.

Mass Baru juga tak segan melakukan tindakan represif untuk menindak segala gerakan yang bersifat subversif dan berpotensi mengancam kekuasaannya. Banyak lawan politik Orde Baru yang berakhir sebagai tahanan politik karena dianggap tidak mau tunduk dan patuh. Lembaga pers yang sebelumnya kritis juga berusaha dibungkam dan dijinakkan melalui berbagai kebijakan yang tentu menguntungkan pihak penguasa.

Semua tindakan yang keras dan kontrol yang ketat tersebut dilakukan Orde Baru dengan mengatasnamakan stabilitas nasional sebagai prioritas.

Daftar Pustaka : 


Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya